Jika membicarakan
tentang pertentangan sosial di lingkungan sekitar kita, permasalahan mungkin
tidak jauh-jauh dari perbedaan status sosial, agama atau pendidikan. Coba kita
ungkap semuanya. Namun sebelum itu mengapa harus ada pertentangan sosial ?
Yaa, pertanyaan yang simpel namun sulit untuk di jelaskan.
Yaa, pertanyaan yang simpel namun sulit untuk di jelaskan.
Mungkin jawaban yang bisa saya utarakan adalah pertentangan sosial yaitu sebuah pertentangan yang ada di dalam suatu masyarakat, yang sering di permasalahkan dan di tentang oleh anutan masyarakat itu masing-masing. Namun di balik pertentangan itu sendiri, menandakan bahwa bila adanya pertentangan berarti ada pula ciri khas yang di miliki, karena perbedaan itu lah yang membuat pertentangan itu ada dan menjadi unik.
Sekarang kita mulai ungkap, apa saja yang
membuat pertentangan itu ada, dimulai dari :
1. Status sosial di masyarakat
Status sosial sering di sebut-sebut sebagai suatu kasus yang sangat di permasalahkan. Bagaimana tidak banyak di antara kita memandang status sosial itu penting sehingga ia menjadi orang yang merasa jika status sosialnya adalah orang berada atau sering di sebut istilah kaya menjadi sombong. Sedangkan orang yang tidak mampu atau istilah lainnya miskin menjadi minder atau merasa dirinya adalah orang yang tak layak untuk menikmati fasilitas yang ada.
Status sosial seperti inilah yang sangat di
pertentangkan di lingkungan dan negara kita, walaupun memang masih ada orang
yang tidak sombong atau tidak bangga dengan apa yang dia punya sekarang tetap
saja kebanyakan dari mereka lebih suka menyombongkan diri dengan apa yang
mereka punya sekarang.
Tapi walaupun begitu, meski banyak orang yang
mencoba menghilangkan pemikiran buruk ke masyarakat bahwa tidak semua orang
sombong karena mempunyai status sosial. Tapi tetap saja pemikiran masyarakat
yang merasa dirinya tidak mampu lain. Mereka sudah merasa terhina oleh ejekan
dari orang-orang sombong karena status sosial mereka yang berbeda. Bukan hanya
cemoohan, sikap mereka pun membuat lebih sakit hati orang yang tidak mampu.
Sedangkan bagi mereka yang status sosialnya
rendah, walaupun sebagian ada yang minder tapi ada juga yang tidak
memperdulikan status sosial mereka. Namun masih saja ada yang dia tidak mau
mengakui status sosial dan berpura-pura menjadi orang mampu. Mungkin mereka
melakukan itu karena malu. tapi di antara mereka yang melakukan itu kebanyakan
yang awalnya adalah orang mampu namun ada suatu permasalahan yang membuat dia
menjadi orang yang tak mampu sehingga dia belum bisa menerima kenyataan
tersebut. Ada juga yang sampai depresi.
2. Agama
Agama di lingkungan kita bermacam-macam, ada : Islam, Katholik, Kristen, Budha, dan Hindu. Walaupun di negara kita Indonesia kebanyakan berdomisili Islam. Tapi tetap saja pertentangan itu selalu ada.Pertentangan yang sering terjadi, contohnya juga kemaren-kemaren yang sedang buming :
2. Agama
Agama di lingkungan kita bermacam-macam, ada : Islam, Katholik, Kristen, Budha, dan Hindu. Walaupun di negara kita Indonesia kebanyakan berdomisili Islam. Tapi tetap saja pertentangan itu selalu ada.Pertentangan yang sering terjadi, contohnya juga kemaren-kemaren yang sedang buming :
Saat pencalonan Gubernur Jakarta Jokowi dan Basuki (ahok), saat itu yang di pertentangkan adalah Agama. Dimana Jokowi adalah Islam sedangkan Basuki yang sering terkenal dengan sebutan Ahok adalah Kristen. Menurut masyarakat atau pendukung dari calon Gubernur lainnya di negara kita belum pernah ada pemimpin dan wakilnya yang berbeda agama.
Mungkin isyu seperti itu supaya membuat
masyarakat tidak memilih mereka. Namun pada akhirnya, Jokowi-Basuki lah yang
memenangkan pemilihan Gubernur tersebut, dan hasilnya apa ? sampai sekarang
tidak ada masalah yang di permasalahkan lagi oleh masyarakat karena status
agama Basuki. Tapi tetap saja Status Agama masih sering di permasalahkan
sehingga menjadi pertentangan yang di sebut sebagai pertentangan sosial.
3. Pendidikan
Pendidikan di negara kita sangatlah bermacam macam, di mulai tingkat pendidikan dari SD, SMP, SMA sampai Sarjana. Dan persaingannya pun semakin ketat, contohnya selintingan kabar yang di dengar bisa jadi tahun 2013 setiap siswa SMA yang ingin melanjutkan ke bangku Kuliah jika ke PTN atau Perguruan Tingkat Negeri harus di lihat dari nilai raport murni, tidak ada lagi jalur SMPTN semuanya memakai jalur beasiswa atau undangan.
Pendidikan di negara kita sangatlah bermacam macam, di mulai tingkat pendidikan dari SD, SMP, SMA sampai Sarjana. Dan persaingannya pun semakin ketat, contohnya selintingan kabar yang di dengar bisa jadi tahun 2013 setiap siswa SMA yang ingin melanjutkan ke bangku Kuliah jika ke PTN atau Perguruan Tingkat Negeri harus di lihat dari nilai raport murni, tidak ada lagi jalur SMPTN semuanya memakai jalur beasiswa atau undangan.
Mengapa bisa seperti
itu karena, sekarang banyak orang dalam yang memberikan bocoran terhadap
soal-soal yang akan di kerjakan calon mahasiswanya. Maka dari itu kemungkinan
besar bangku perkuliahan juga akan seperti SMAN, maksudnya masyarakat lebih
berminat terhadap Swasta di bandingkan Negeri walaupun biaya yang di keluarkan
sangatlah mahal.
Bukan soal itu saja, pendidikan sekarang sering di pakai untuk menyombongkan diri. Sehingga seseorang yang hanya duduk sampai bangku SD atau SMP yang hal nya memang dapet dana BOS (Bantuan Orientasi Siswa) yaitu wajib sekolah sampai 9 tahun, merasa minder. Namun bila di lihat dari sisi lain, banyak anak cerdas diantaranya namun karena biaya mereka harus memberhentikan mimpi mereka menggapai cita-cita yang sangatlah setinggi langit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar