Minggu, 26 April 2015

INDAHNYA KEBERSAMAAN

 Durdalah seorang petualang yang telah menetap di suatu desa di sudut Kota Shiltz, dan ia berniat untuk berpetualang kembali karena ia sudah bosan dengan keadaan di desa itu,”aku rasa aku harus pergi dari desa ini,aku sudah bosan dengan keadaan yang kacau ini” katanya. Dan teman-temannya sangat sedih dengan kepergiannya dan salah satu sahabatnya ikut dengan Duran untuk berpetualang bersamanya namanya Arus. Arus berkata”boleh aku ikut denganmu?” Duran menjawab,”boleh saja dan aku merasa senang jika ditemani oleh seorang sahabat seperti dirimu”, dan akhirnya mereka pergi bersama.
Pada sore hari mereka telah sampai di perbatasan desa Lime dan akan menuju desa Elim di perjalanan mereka melewati sebuah danau yang indah dan di sana banyak sekali bunga-bunga yang bagus, dan mereka berdua beristirahat di bawah pohon dekat danau tersebut,”aduuuuh capenya” kata Arus,”haha ya beginilah” jawab Duran, dan mereka tertidur di tempat itu.
Mereka terbangun pada malam hari karena mendengar sesuatu dari arah sebrang danau sana, mereka berlari ke arah suara tersebut, dan mereka bertemu gadis kecil yang sedang menangis dan di depannya ada seekor anak anjing yang terkulai lemas,”hei kenapa kamu menangis?” tanya Duran, gadis kecil itu tidak menjawab, lalu Arus bertanya,” ayo katakanlah kenapa kamu menangis” gadis kecil itu tidak menjawab apa-apa dan ia pun tertidur di rerumputan.
Pagi harinya ia dibangunkan dan dibuatkan makanan oleh Duran,”ini makanlah pasti kamu laparkan setelah semalaman menangis?” kata Duran, lalu gadis kecil itu menjawab dengan mimik wajah yang lemas”terima kasih” katanya, lalu Arus yang datang sambil membawa buah-buahan untuk bekal perjalanan dan bertanya kepada gadis kecil itu,” hei ngomong-ngomong nama kamu siapa?” lalu gadis kecil itu menjawab,” namaku Baldea,lalu kalian berdua siapa?” tanya Baldea, lalu arus menjawab” nama saya Duran dan yang membawa buah-buahan itu namanya Arus”,lalu Baldea bertanya lagi,”oo ia kalian melihat anjing yang waktu tadi malam tidak?” lalu Arus menjawab”dia ikut denganku tadi waktu mencari buah-buahan di hutan,itu dia di dekat danau” Baldea menjawab,” syukurlah kamu selamat,anjing ini peliharaanku dia selalu di kejar-kejar oleh anjing liar dan kemarin malam kaki anjing ini di gigit oleh ular tapi untungnya tidak berbisa(sambil mengusap-usap anjingnya),”wah untung ya selamat” kata Arus,lalu Duran berteriak,” ayo kita pergi lagi,keburu siang nih”.
Dan mereka mulai akan meninggalkan danau,”Baldea cepat kamu kembali ke rumahmu” kata Duran, lalu Baldea menjawab,” kalo boleh aku ikut dengan kalian saja soalnya aku tidak punya keluarga, mereka meninggal 3minggu yg lalu gara-gara jatuh dari jurang pada saat sedang mau pergi ke ladang, Arus menjawab,” boleh juga kalau kamu mau ikut, kan aku bisa pergi mencari makanan dengan ditemani anjing piaraanmu ini”,”terima kasih” jawab Baldea,” ya sudah ayo kita teruskan perjalanannya kita sebentar lagi sampai ke desa Elim”, kata Duran,mereka meneruskan perjalanan menuju ke desa Elim dan tentunya perjalanan ini tak mudah.
Di tengah perjalanan tiba-tiba hujan turun sangar deras dan mereka melihat kuil yang sepertinya sudah sangat tua, dan mereka berteduh di sana ada dua orang dan salah satunya adalah teman Arus dia bernama Claire,” Claireeee!” teriak Arus,lalu Claire menjawab,” siapa kamu,ooo jangan-jangan kamu Arus ya?” tanya Claire,” wow ternyata kamu masih inget ya,tumben biasanya kamu pikun hahaha” canda Arus,” oo ia kenalin ini Duran dan ini Baldea(sambil menunjuk kepada mereka berdua),kata Arus,”hei ini dimana ya rus?” tanya Duran,lalu seseorang menjawab sambil memetik bunga,” kalian ada di barat desa Elim yaitu di kuil Adel”,”ooooo(jawab mereka bertiga)”.
Hari sudah mulai cerah kembali dan mereka berniat untuk melanjutkan perjalanan mereka dan mereka mulai berpamitan di depan gerbang kuil,”terima kasih telah memperbolehkan kami berteduh di sini” kata Duran, tidak apa-apa malahan saya senang ada tamu yang datang,” dan Arus berkata,” hei Claire kamu mau ikut dengan kami,” Claire menjawab,”boleh juga aku ikut kalian”. Dan mereka pergi meneruskan perjalanan tiba-tiba di perjalanan Baldea duduk di atas batu sambil menahan perut karena merasa lapar,mereka bermalam disana dan Baldea tidur di dalam tenda,Claire sedang menemani Baldea,Arus sedang duduk menghadap ke api unggun sedangkan Duran ia malah masuk hutan dan kembali pada pagi hari.
Duran membangunkan Arus dan memberitahukan yang ia temui di dalam hutan sana ternyata disana ada jalan pintas menuju ke desa Elim dengan melewati Hutan Silon yang sangat indah,mereka sampai di gerbang desa Elim dengan selamat dan di sambut dengan muka para penduduknya yang sangat ramah dan akhirnya Duran telah mendapatkan impiannya ingin tinggal di tempat yang tenang dan damai dan tiga temannya mereka hidup bersama-sama dengan duran.