Rabu, 09 Januari 2013

ISD Sebagai Salah Satu MKDU (Tulisan)



           
Sebagai makhluk sosial memang sudah seharusnya kita sebagai manusia berinteraksi, bergaul, dan berkumpul dengan manusia lainnya. Karena ini memang sudah kodrat yang dimiliki manusia itu sendiri. Mulai dari kita lahir dan bertemu dengan orang-orang yang pertama kali kita jumpai di dunia, kita membutuhkan orang yang dapat membantu persalinan ibu kita agar ibu dan bayi yang akan lahir selamat. 

Sampai ketika kita meninggal dan terakhir kali melihat orang-orang yang kita sayangi, kita sangat membutuhkan orang yang mengurusi pemakaman, untuk memandikan jenazah, mengkafani jenazah, dan lain-lain karena orang yang sudah meniggal tak akan mungkin mengurusi pemakamannnya sendiri.
 
Tak akan lepas dari peranan kita sebagai makhluk sosial. Karena manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu bergantung kepada manusia lainnya. Seperti contoh dokter dan pasien. Dokter tidak akan mendapatkan penghasilan jika tidak ada pasien, sebaliknya pasien tidak akan sembuh jika tidak ada dokter.

Masih banyak contoh lain yang dapat kita temukan di sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari. Tapi dari contoh yang sudah diberikan di atas sudah jelas bahwa manusia tidak akan lepas dari manusia lain. Itulah mengapa manusia disebut sebagai makhluk sosial.

http://rachmanusa.student.umm.ac.id/files/2010/06/patient_nurse1.jpg
Jika manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya,  maka berbeda dengan hewan, jerapah misalnya, ketika binatang ini lahir hanya dalam beberapa menit saja ia sudah bisa berdiri tegak dan berjalan mengikuti induknya. Karena untuk mempertahankan dirinya hewan di bekali insting. Insing atau naluri adalah sesatu yang sejak lahir, yang diperoleh bukan memalui proses belajar.

Manusia berbeda dengan hewan, untuk mempertahankan hidupnya dia dibekali dengan akal. Insting yang dimiliki manusia sangat terbatas, ketika bayi lahir misalnya, ia hanya bisa memiliki insting menangis. Bayi lapar maka ia akan menangis dan saat bayi sedang pipis.

Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bisa berjalan saja manusia harus belajar dari manusia lainnya.

Cooley berpendapat bahwa looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap.
Pada tahap pertama, seseorang mempunyai presepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya.

Tahap kedua, seseorang mempunyai presepsi mengenai penilaian orang lain terhadap penampilannya.

Tahap ketiga, seseorang mempunyai perassaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu.

Contohnya : seseorang cenderung memperoleh nilai rendah misalnya 5 atau 4 dalam ujian-ujian semesternya, misalnya bahwa para guru di sekolahnya menganggapnya ia bodoh. Ia merasa pula bahwa karena ia dinilai bodoh maka ia kurang di hargai para gurunya. Karena merasa kurang di hargai, siswa tersebut menjadi murung. Jadi disini perasaan diri sendiri seseorang merupakan pencerminan diri penilaian orang lain (looking-gass self)

Karena manusia adalah mahluk sosial, mereka berinteraksi dengan yang lain tidak selamanya interaksi itu berjalan dengan baik, terkadang menimbulkan hal-ha lain yang negatif.

Sifat-sifat negatif yangs ering ditampilkan itu disebut prasangka (lrejudice).

Prasangka merupakan suatu istilah yang mempunyai berbagai makna. Namun dalam keitannya dengan hubungan antarkelompok istilah ini mengacu pada sikap permusuhan yang ditujukan terhadap suatu kelompok tersebut mempunyai ciri-ciri yang tudak menyenangkan.

Orang yang berprasangka bersifat tidak rasional dan berada di bawah sadar sehingga sukar diubah meskipun orang yang berprasangka tersebut diberi penyuluhan.

Sosialisasi merupakan proses yang berlangsung sepanjang hidup manusia. Dalam kaitan inilah para pakar berbicara mengenai bentuk-bentuk sosialisasi

Seperti sosialisasi setelah masa kanak-kanak, pendidikan sepanjang hidup, atau pendidikan berkesinambungan.
http://2.bp.blogspot.com/-7HE1i18Y0rM/T3RQZGVpjGI/AAAAAAAAAD8/x4U8j1SG56w/s1600/sosial.jpg

Disinilah pendidikan Ilmu Sosial Dasar (ISD) sangat dibutuhkan oleh semua kalangan khususnya mahasiswa yang akan segera terjun ke masyarakat.  Mahasiswa harus dibekali Ilmu Sosial Dasar (ISD) sebagai Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) di perguruan tinggi.
Karena seperti yang kita ketahui , kita sebagai mahasiswa tidak dapat mengandalkan hanya berkonsentrasi pada disiplin ilmu tertentu saja untuk menghasilkan seorang terdidik yang berkualitas dan seimbang serta tidak meninggalkan kaidah-kaidah yang berlaku di masyarakat.
Selanjutnya akan lebih baik bila Ilmu Sosial Dasar (ISD) dapat disampaikan secara riil dengan penyampaian berdasarkan contoh atau jika perlu pada prakteknya. Sehingga tidak hanya berkutat pada bidang teori yang bahwasanya hal itu sangat tidak efektif dan bersifat berputar-putar pada kata-kata yang belum tentu diketahui maknanya.

Oleh karena itu sebagai mahasiswa patut mempelajari Ilmu Sosial Dasar (ISD) sejak dini. Ilmu Sosial Dasar (ISD) tidak hanya dapat diberikan di sekolah formal saja tetapi peranan orang tua dan lingkungan keluarga pun dapat menjadi penentu kualitas manusia itu sendiri dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar