Rabu, 04 November 2015

Softskill Pengantar Telematika

Definisi Telematika
Pertama telematika itu adalah dari kata “TELEMATIQUE”, Istilah telematika merujuk pada cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai (the new hybrid technology) yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi.

Media Komunikasi yang Digunakan Telematika
Adapun beberapa media komunikasi yang sering digunakan pada Telematika adalah sebagai berikut :

1.      Internet
Internet merupakan salah satu media utama dalam telematika, mengapa? Karena dengan internet, manusia dapat berkomunikasi satu sama lain. Internet dapat menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya. Dengan internet, kita dapat bertukar email maupun chatting atau hanya sekedar browsing untuk mendapatkna sebuah informasi.

2.      Handphone atau Smartphone
Media lainnya adalah telepon, karena telepon merupakan salah satu media komunikasi sehingga telepon bisa juga menjadi media dalam telematika. Apalagi, sekarang ini telepon sudah menjadi perangkat pintar yang dapat melakukan berbagai fungsi. Diantaranya bisa melakukan chatting maupun browsing.

3.      Komputer
Komputer merupakan media teknologi informasi dimana media ini juga dapat digunakan pada telematika.

4.      Radio
Radio merupakan media informasi, sehingga dapat pula digunakan pada telematika.
Sebenarnya, masih banyak lagi media yang digunakan dalam telematika, seperti satelit yang memancarkan sinyal digital untuk disebarkan ke media-media telekomunikasi diatas, kemudian media-media lain yang tidak dapat disebutkan yang sangat berkaitan dengan kegiatan telekomunikasi, teknologi, dan informasi.

Perkembangan telematika sebelum internet muncul
Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan Telematika hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global.

Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisipada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronikmelalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957.

Perkembangan teknologielektronika, yang merupakan cikal bakal Telematika saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya.

Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi – komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi – komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) ‘otak’ manusia.

Perkembangan telematika setelah internet muncul
Teknologi Digital yang merupakan dasar dari teknologi Intenet memiliki kelebihan sebagai medium komunikasi, dibanding teknologi yang berdasar analog. seperti televisi, radio dan koran cetak. Kelebihan tersebut antara lain: adanya interaksi, pergantian isi pesan dapat dilakukan dengan cepat dan isi pesan dapat berupa teks, gambar, video danInternet masuk ke Indonesia pertama kali tahun 1990 melalui perantara Wikipedia.com, meskipun sejarah internet sudah ada sejak tahun 70-an. Sebelum masuk ke kawasan Asia, tentu internet telah menjelajah benua lainnya seperti Eropa dan telah meninggalkan jejak EuropaNET dan EBONE.

Awal kemunculannya di Indonesia tidak begitu terkenal, para pemakai internet pun masih bersifat terbatas hanya pada kategori hobby. Namun pada perkembangannya mulai muncul ide untuk membangun infrastruktur telekomunikasi internet. Sekitar tahun 1994 dioperasikan IndoNet sebagai ISP pertama di Indonesia yang bisa dikata sebagai trobosan yang berani, karena saat itu POSTEL kurang mengetahui celah dari internet. Pada tahun 1995, pengguna internet dapat mengakses dengan menggunakan HTTP, dimana Clarissa menjadi provider Indonesia yang memberikan jasa akses Telbet ke luar negeri.

Pada 1988, salah satu perusahaan Inggris (CIX) menawarkan E-mail dan Newsgroup kepada Indonesia dan sekaligus menawarkan jasa HTTP dan FTP. Pada tahun 1989 kembali perusahan AS menawarkan hal serupa. Berkat adanya tawaran tersebut pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan.  Semua kemudahan yang diberikan tak lepas dari teknologi jaringan internet itu sendiri. Konsep global village yang dikemukakan Mc Luhan menyatakan bahwa suatu saat nanti informasi sangat terbuka dan dapat di akses semua orang. Global village terjadi karena adanya penyebaran informasi yang cepat di masyarakat, penyebarannya pun menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Seiring berjalannya waktu konsep ini kembali menjadi trend di masa kini, yaitu teknologi komunikasi (internet). Konsep yang diusung global village ternyata membawa dampak dalam perkembangannya. Dampak positif yang kita rasakan ketika dapat mengetahui kabar seseorang di tempat lain, atau berkomunikasi dengan orang yang jaraknya sangat jauh dengan kita.

Adapun dampak negatifnya yaitu kita menjadi “pecandu” internet yang lebih sibuk di dunia maya dibandingkan dengan dunia nyata. Digital Divide adalah hal yang selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan sifatnya berlapis, keberadaanya dibagi menjadi 2 kubu yang memiliki argument berbeda. Yang pertama menjelaskan bahwa kesenjangan digital akan memudar seiring dengan waktu, yang kedua justru berpendapat bahwa digital devide akan terus ada sesuai dengan pengindikasian yang stabil. Perbedaan ini membuat digital divide berada pada wilayah kesenjangan yang baik/tidak dan dapat diatasi/tidak. Selanjutnya adalah information superhighway, media yang memungkinkan kecepatan informasi untuk menerima data, video, dll.  Internet memiliki fungsi yang spektakuler dalam membantu kehidupan manusia. Dengan menggunakan internet, kita dapat berkomunikasi dengan orang yang jaraknya jauh hanya dengan menggunakan kemudahan yang disediakan internet, baik secara face to face atau tidak.

Tidak hanya itu, berbagai informasi, berita, film, musik, dan lainnya dapat dinikmati dari internet tentunya dengan menggunakan situs website yang sesuai. Selain bisa mendapatkan informasi, kita juga dapat memasukan informasi yang bermanfaat bagi orang lain dengan menggunakan blog yang tersedia. Saat ini, internet dapat menjadi lahan bisnis yang menguntungkan banyak produsen dari suatu produk dengan melakukan pemasaran menggunakan media internet. Berbagai manfaat ini pun tidak hanya dirasakan masyarakat, namun industri media juga merasakaannya. Mereka dapat mengakses berbagai informasi dengan cepat.

Sumber :


Minggu, 03 Mei 2015

Softskill Bahasa Indonesia 2 (Karangan Ilmiah, Menulis Laporan Ilmiah, Format Makalah Ilmiah)



1.     Karangan Ilmiah
A.    Definisi dan Macam – Macam Karangan Ilmiah
Karangan Ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan popular memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.

Macam-macam karya ilmiah
-      Laporan penelitian 
-      Skripsi
-      Tesis
-      Disertasi
-      Surat pembaca
-      Laporan kasus
-      Laporan tinjauan
-      Resensi
-      Monograf
-      Referat
-      Kabilitasi

B.     Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi
1.      Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

2.      Tesis adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.

3.      Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.

C.    Karangan Ilmiah Populer
Merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

D.    Jurnal Ilmiah
Majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala. (Hakim, 2012).

2.     Menulis Laporan Ilmiah
A.    Konsep, Jenis dan Ciri – Ciri Laporan Ilmiah
Terdapat 5 hal yang menjadi dasar dalam membuat laporan, antara lain:
1.      Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
2.      Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terinci, dan ringkas.
3.      Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesame ilmuwan.
4.      Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
5.      Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat – syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.

Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan Ilmiah yaitu sebagai berikut :
A.    Laporan Lengkap (Monograf)
·         Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
·     Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
·         Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
·         Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
·         Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).

B.     Artikel Ilmiah
·         Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
·         Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
·         Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.

C.     Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).

                        Ciri – Ciri Laporan Ilmiah :
-          Harus tepat makna dan tidak ambigu.
-          Harus secara tepat mendefinisikan setiap istilah, sifat dan pengertian.
-          Menggunakan tata bahasa baku dan memperhatikan struktur kalimat.

B.     Unsur – Unsur Kerangka Laporan
Karangan laporan Ilmiah umumnya terdiri dari 3 atau 4 bagian yang disusun dari atas kebawah sebagai berikut :
-          Judul laporan terdiri terutama subjek, atau didahului dengan ‘ Laporan tentang’ , ‘Laporan Kemajuan tentang’, ’Laporan Tahunan tentang’, ’Penelitian tentang’ dan sebagainya. Judul laporan berbeda dari judul buku.

-          Nama dan identitas penerima laporan Unsur ini tidak selalu ditulis. Jika ditulis, maka sebelumnya didahului dengan kata-kata ‘Diserahkan kepada’. Jika penerima laporan memiliki kedudukan resmi, tulislah kedudukan itu. Dan Nama dan identitas penulis Sebelum nama penulis biasanya didahului dengan perkataan ‘Oleh’ dan diikuti oleh gelar.

-          Tempat dan tanggal dibagian bawah halaman ditulis tempat dan tanggal dalam 2 baris terpisah.

C.    Persyaratan Bagi Pembuat laporan Ilmiah
1.      Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
2.      Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat.
3.      Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri.
4.      Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain.

D.    Manfaat Penyusunan Laporan Ilmiah
1.      Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan.
2.      Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.
3.      Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.
4.      Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.

3.     Format Makalah Ilmiah
A.    Definisi dan Format Makalah Ilmiah
Merupakan naskah yang sistematik dan utuh yang berupa garis-garis besar (outlines) mengenai suatu masalah, dan ditulis dengan pendekatan satu atau lebih disiplin keilmuan tertentu, baik itu menguraikan pendapat, gagasan maupun pembahasan dalam rangka pemecahan masalah tersebut.

1.     Bagian awal atau pembuka
Bagian awal ini dimulai dari halaman judul sampai dengan abstrakpenelitian. Komponen-komponen bagian ini  secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
-      Halaman Sampul dan Halaman Judul
-      Halaman Persetujuan
-      Halaman Pengesahan
-      Kata Pengantar
-      Daftar Isi
-      Daftar Tabel dan Halaman Gambar (jika ada)
-      Abstrak

2.    Bagian isi
BAB I PENDAHULUAN
-      Latar Belakang Masalah
-      Rumusan masalah
-      Tujuan Penelitian
-      Manfaat Penelitian
-      Batasan masalah
-      Definisi Istilah (Boleh ada, boleh tidak)

BAB II KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI
-      Kerangka Teoretis
-      Kerangka Pemikiran
-      Hipotesis (jika ada)

BAB III METODE PENELITIAN
-      Subjek dan Objek
-      Metode Pengumpulan Data
-      Alat Penelitian
-      Metode Analisis Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
-      Hasil Penelitian
-      Pembahasan

BAB V KESIMPULAN SARAN
-      Kesimpulan
-      Saran

3.    Bagian akhir
-      Daftar Pustaka
Bagian ini berisi daftar semua pustaka yang dijadikan acuan atau pegangan, serta landasan penelitian. Daftar pustaka disusun atas dasar alfabetis nama pengarang tanpa nomor urut. (1) nama pengarang, (2) tahun terbit, (3) judul buku, (4) tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit.

B.     Topik, Tujuan, dan Tesis Makalh ilmiah
Persiapan untuk menulis sebuah karya ilmiah berbeda dengan persiapan menulis sebuah berita. Jika menulis berita topik sudah tersedia, yakni hal yang harus diliput. Tidak demikian dengan karya ilmiah seringkali topik sudah ditentukan tapi terkadang juga si penulis harus menentukan topiknya sendiri. Biasanya topik yang dipilih berkaitan dengan hal yang sedang diteliti. Karya ilmiah harus disusun secara sistematis, setiap langkah terencana serta terkendali, konseptual dan prosedural. Berdasarkan syarat tersebut kemudian dilakukan pemilihan topik disertai penetapan tujuan, kemudian topik dan tujuan tersebut dirumuskan menjadi sebuah tesis yang utuh.

Topik seringkali sulit dibedakan dari judul, sebuah topik dapat apa saja pada akhirnya dijadikan judul tulisan. Tetapi topik tidak sama dengan judul, tidak selalu sebuah topik adalah sebuah judul. Mungkin saja terjadi sebuah judul mengandung topik. Dalam Keraf (1997), dikatakan bahwa topik berasal dari kata Yunani, topoi, yang berarti ‘tempat’. Ada empat syarat memilih topik, yaitu:

1.      Menarik minat penulis,
2.      Diketahui dan dikuasai oleh penulis,
3.      Harus cukup sempit dan terbatas,
4.      Sebaiknya, tidak terlalu baru, teknis, atau controversial (khusus untuk penulis pemula)
Jika selesai memilih topik langkah berikutnya adalah menetapkan tujuan penulisan. Menurut Keraf (1997), tujuan penulisan ada dua, yaitu:
1.      Sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis berlandaskan topik yang telah dipilih
2.      Maksud penulis dalam menguraikan topik bahasan.
Langkah berikutnya adalah merumuskan tesis, yakni menggabungkan topik dan tujuan kita. Tesis sebenarnya sama dengan tema. Dalam laras ilmiah, sebagaimana diuraikan dalam Keraf (1997), tesis adalah tema bagi laras ilmiah yang berbentuk satu kalimat dengan topik dan tujuan yang berfungsi sebagai gagasan sentral kalimat tersebut. Kata tema berasal dari bahasa Yunani, tithenai, yang berarti ‘menempatkan’ atau ‘meletakkan’. Dalam proses penulisan sebuah karya, tema berarti sebuah perumusan dari topik yang telah dipilih sebagai landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui pilihan topik tadi.
Dalam merumuskan sebuah tesis, harus diperhatikan pula bentuk kalimat tesis itu dengan memperhatikan lima hal berikut ini.
1.      Harus berupa sebuah kalimat hasil perumusan topik dan tujuan.
2.      Dapat berupa kalimat tunggal atau kalimat majemuk bertingkat.
3.      Tidak boleh berupa kalimat majrmuk setara.
4.      Harus bergagasan sentral, dalam hal ini gagasan utama kalimat tesis.
5.      Tidak mengandung kata negasi dan kata relatif, seperti beberapa, hanya, agak.
Sebuah tesis yang baik harus memiliki:
a.       Kejelasan,
b.      Kesatuan,
c.       Perkembangan yang jelas,
d.      Keaslian,
e.       Kecocokan judul.
Tesis dan topik bukan judul. Jika topik dan tesis dirumuskan di awal proses penulisan, sebaliknya perumusan judul dilakukan setelah seluruh karangan selesai. Sebuah judul harus memiliki persyaratan:
1.      Ringkas
2.      Provokatif, dan
3.      Relevan dengan isi.
Ada syarat lain yang merupakan syarat khas untuk tesis berkaitan dengan sifat ilmiahnya, yaitu:
a.       Bersifat terbatas, jika sudah ditetapkan jenis pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan,
b.      Mengandung kesatuan dengan hanya satu gagasan sentral,