Durdalah seorang petualang yang telah menetap di suatu desa di
sudut Kota Shiltz, dan ia berniat untuk berpetualang kembali karena ia sudah
bosan dengan keadaan di desa itu,”aku rasa aku harus pergi dari desa ini,aku
sudah bosan dengan keadaan yang kacau ini” katanya. Dan teman-temannya sangat
sedih dengan kepergiannya dan salah satu sahabatnya ikut dengan Duran untuk
berpetualang bersamanya namanya Arus. Arus berkata”boleh aku ikut denganmu?”
Duran menjawab,”boleh saja dan aku merasa senang jika ditemani oleh seorang
sahabat seperti dirimu”, dan akhirnya mereka pergi bersama.
Pada sore hari mereka telah sampai di perbatasan desa Lime dan akan
menuju desa Elim di perjalanan mereka melewati sebuah danau yang indah dan di
sana banyak sekali bunga-bunga yang bagus, dan mereka berdua beristirahat di
bawah pohon dekat danau tersebut,”aduuuuh capenya” kata Arus,”haha ya
beginilah” jawab Duran, dan mereka tertidur di tempat itu.
Mereka terbangun pada malam hari karena mendengar sesuatu dari arah
sebrang danau sana, mereka berlari ke arah suara tersebut, dan mereka bertemu
gadis kecil yang sedang menangis dan di depannya ada seekor anak anjing yang
terkulai lemas,”hei kenapa kamu menangis?” tanya Duran, gadis kecil itu tidak
menjawab, lalu Arus bertanya,” ayo katakanlah kenapa kamu menangis” gadis kecil
itu tidak menjawab apa-apa dan ia pun tertidur di rerumputan.
Pagi harinya ia dibangunkan dan dibuatkan makanan oleh Duran,”ini
makanlah pasti kamu laparkan setelah semalaman menangis?” kata Duran, lalu
gadis kecil itu menjawab dengan mimik wajah yang lemas”terima kasih” katanya,
lalu Arus yang datang sambil membawa buah-buahan untuk bekal perjalanan dan
bertanya kepada gadis kecil itu,” hei ngomong-ngomong nama kamu siapa?” lalu
gadis kecil itu menjawab,” namaku Baldea,lalu kalian berdua siapa?” tanya
Baldea, lalu arus menjawab” nama saya Duran dan yang membawa buah-buahan itu
namanya Arus”,lalu Baldea bertanya lagi,”oo ia kalian melihat anjing yang waktu
tadi malam tidak?” lalu Arus menjawab”dia ikut denganku tadi waktu mencari
buah-buahan di hutan,itu dia di dekat danau” Baldea menjawab,” syukurlah kamu
selamat,anjing ini peliharaanku dia selalu di kejar-kejar oleh anjing liar dan
kemarin malam kaki anjing ini di gigit oleh ular tapi untungnya tidak
berbisa(sambil mengusap-usap anjingnya),”wah untung ya selamat” kata Arus,lalu
Duran berteriak,” ayo kita pergi lagi,keburu siang nih”.
Dan mereka mulai akan meninggalkan danau,”Baldea cepat kamu kembali ke
rumahmu” kata Duran, lalu Baldea menjawab,” kalo boleh aku ikut dengan kalian
saja soalnya aku tidak punya keluarga, mereka meninggal 3minggu yg lalu
gara-gara jatuh dari jurang pada saat sedang mau pergi ke ladang, Arus
menjawab,” boleh juga kalau kamu mau ikut, kan aku bisa pergi mencari makanan
dengan ditemani anjing piaraanmu ini”,”terima kasih” jawab Baldea,” ya sudah
ayo kita teruskan perjalanannya kita sebentar lagi sampai ke desa Elim”, kata
Duran,mereka meneruskan perjalanan menuju ke desa Elim dan tentunya perjalanan
ini tak mudah.
Di tengah perjalanan tiba-tiba hujan turun sangar deras dan mereka
melihat kuil yang sepertinya sudah sangat tua, dan mereka berteduh di sana ada
dua orang dan salah satunya adalah teman Arus dia bernama Claire,” Claireeee!”
teriak Arus,lalu Claire menjawab,” siapa kamu,ooo jangan-jangan kamu Arus ya?”
tanya Claire,” wow ternyata kamu masih inget ya,tumben biasanya kamu pikun
hahaha” canda Arus,” oo ia kenalin ini Duran dan ini Baldea(sambil menunjuk
kepada mereka berdua),kata Arus,”hei ini dimana ya rus?” tanya Duran,lalu
seseorang menjawab sambil memetik bunga,” kalian ada di barat desa Elim yaitu
di kuil Adel”,”ooooo(jawab mereka bertiga)”.
Hari sudah mulai cerah kembali dan mereka berniat untuk melanjutkan
perjalanan mereka dan mereka mulai berpamitan di depan gerbang kuil,”terima
kasih telah memperbolehkan kami berteduh di sini” kata Duran, tidak apa-apa
malahan saya senang ada tamu yang datang,” dan Arus berkata,” hei Claire kamu
mau ikut dengan kami,” Claire menjawab,”boleh juga aku ikut kalian”. Dan mereka
pergi meneruskan perjalanan tiba-tiba di perjalanan Baldea duduk di atas batu
sambil menahan perut karena merasa lapar,mereka bermalam disana dan Baldea
tidur di dalam tenda,Claire sedang menemani Baldea,Arus sedang duduk menghadap
ke api unggun sedangkan Duran ia malah masuk hutan dan kembali pada pagi hari.
Duran membangunkan Arus dan memberitahukan yang ia temui di dalam hutan
sana ternyata disana ada jalan pintas menuju ke desa Elim dengan melewati Hutan
Silon yang sangat indah,mereka sampai di gerbang desa Elim dengan selamat dan
di sambut dengan muka para penduduknya yang sangat ramah dan akhirnya Duran
telah mendapatkan impiannya ingin tinggal di tempat yang tenang dan damai dan
tiga temannya mereka hidup bersama-sama dengan duran.